Analisa Unsur Rupa Pada Manik-Manik Kandaure Suku Toraja
Keywords:
kandaure, manik-manik, Mark A. Johnson, sekong, torajaAbstract
Indonesia sebagai negara kesatuan menyimpan potensi seni rupa dan kebudayaan tradisi yang begitu beragam dan indah. Kesenian dari masing-masing kebudayaan di Indonesia mengandung unsur kepercayaan dan filosofi yang dalam, salah satunya pada kebudayaan tradisi suku Toraja. Selain upacara-upacara adat yang kini menjadi daya tarik pariwisata, produk budaya manik-manik yang disebut Kandaure dari Toraja juga sangat menarik. Kandaure dipakai pada acara-acara ritual karena memiliki fungsi dan penggunaan yang cukup kompleks, dan seringkali disalahpahami oleh masyarakat. Selain itu sebagai sebuah karya seni manik-manik, Kandaure juga memiliki kemiripan dengan manik-manik dari suku Dayak. Tulisan ini merupakan hasil penelitian menganalisa unsur rupa yang tampak pada Kandaure dan mendeskripsikan perbedaannya dengan manik-manik dari luar Toraja. Penelitian dilakukan dengan studi pustaka dan mengambil sampel Kandaure dokumentasi milik Mark A. Johnson, seorang kolektor dan dealer barang seni antik Asia. Analisa dilakukan dengan melalui kajian budaya asal-usul masyarakat Toraja, teori warna, serta motif ukiran tradisional Toraja. Dari hasil analisis ditemukan bahwa unsur motif Sekong merupakan unsur dominan pada Kandaure, dan unsur serupa tidak terdapat pada manik-manik suku Dayak. Selain motif Sekong, unsur rupa lainnya adalah figur manusia dan bentuk belah ketupat sebagai simbol kosmogoni kepercayaan Alukta, agama asli suku Toraja.
Downloads
References
Adhyatman, S., Manik-manik di Indonesia, Jakarta: Djambatan, 1993.
The Encyclopedia Americana, Vol. 3, New York: Americana Corporation, 1964.
Hamzuri & Siregar, T. R., Untaian Manik-manik Nusantara, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Permuseuman, 1997.
Hamzuri & Siregar, T. R., Untaian Manik-manik Nusantara, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Permuseuman, 1997
Adriani, N., & Kruyt, A. C., De Bare'e sprekende Toradja, lIl, Landsdrukerrij, 1914. Soejono, R. P., On Prehistoric Burial Methods in Indonesia, Bulletin ff the National Research Center of Archaeology of Indonesia, Jakarta: Puslitbang Arkenas, 2008.
Duli, A., & Hasanuddin, Toraja Dulu dan Kini, Makassar: Pustaka Refleksi, 2008.
Hamzuri, & Siregar, T. R., Untaian Manik-manik Nusantara, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Permuseuman, 1997.
Kadang, K., Ukiran Rumah Toradja, Jakarta: Dinas Penerbitan Balai Pustaka, 1960.
Tandirerung, M., Titik Peradaban - Tradisi Megalitik Tanah Toraja, Trans 7, https://www.youtube.com/watch?v=UGpe2JYlEJs, (20 Mei 2016).
Bararuallo, F., Kebudayaan Toraja Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Mendatang, Jakarta: Penerbit Universitas Atmajaya, 2010.
Kadang, K., Ukiran Rumah Toradja. Jakarta: Dinas Penerbitan Balai Pustaka, 1960.
Muslimin, R., Toraja Glyphs: An Ethnocomputation Study of Passura Indigenous Icons, Journal of Asian Architecture and Building Engineering, 16:1, 39-44, 2017.
Hamzuri, & Siregar, T. R., Untaian Manik-manik Nusantara, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Permuseuman, 1997.
Hamzuri, & Siregar, T. R., Untaian Manik-manik Nusantara, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Permuseuman, 1997.
Nooy-Palm, H., The Sa'dan-Toraja: A Study of Their Social Life and Religion. The Hague: Martinus Nijhoff, 1988.
Hamzuri, & Siregar, T. R., Untaian Manik-manik Nusantara, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Permuseuman, 1997.
Adhyatman, S., Manik-manik di Indonesia, Jakarta: Djambatan, 1993.
Hamzuri, & Siregar, T. R., Untaian Manik-manik Nusantara, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Permuseuman, 1997.
Nooy-Palm, H., The Sa'dan-Toraja: A Study of Their Social Life and Religion. The Hague: Martinus Nijhoff, 1988.