Interpretasi Karya Lukis Entang Wiharso Melt: Cooked, Eaten, and Imagined dalam Bahasa Rupa

Abstract

Karya lukis Entang Wiharso yang berjudul Melt: Cooked, Eaten and Imagined dipilih sebagai objek penelitian ini karena karya ini sangat menarik dianalisis dalam praktik kekaryaan dengan bahasa rupa Primadi. Seniman asal Tegal, Jawa Tengah yang membawa narasi personal dengan muatan sosial politik dengan latar belakang personal sebagai seorang kebangsaan Indonesia yang berdomisili di Amerika memperlihatkan pandangan lokalnya yang dibawa ke ranah global. Tradisi sebagai indentitas Indonesia yang tidak luput dibawanya ke dalam praktik kontemporer. Unsur tradisi dan kontemporer yang sangat harmonis berbaur dalam karya Entang, sehingga dalam pembacaan karyanya tidak cukup hanya menggunakan kacamata seni, tetapi perlu juga menggunakan kacamata tradisi. Hal ini menarik jika karya Entang dibaca melalui terminologi bahasa rupa Primadi, kemudian diinterpretasi ulang ke dalam konteks seni kontemporer. Pendekatan penelitian yang dipilih adalah pendekatan kualitatif yang didalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mecatat, analisis dan menginterpretasikan kondisi yang sekarang ini terjadi. Dalam penelitian analisis karya ini menggunakan teori bahasa rupa Primadi Tabrani, dengan narasi visual pembacaan bentuk wimba melalui makna konotasi, denotasi dan diskursus analisis.